Secara umum, shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada dua,
Pertama, shalawat mutlak
Itulah shalawat yang dikerjakan di setiap kesempatan, tanpa batas waktu dan tempat tertentu. Kita dianjurkan untuk banyak membaca shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang Allah firmankan,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً
“Sesungguhnya Allah dan malaikatnya bershalawat kepada nabi,
wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kalian kepadanya dan juga
ucapkanlah salam untuknya.” (Qs. Al- Ahzab: 56).Semakin banyak shalawat yang kita lantunkan, sebakin besar peluang untuk mendapat keistimewaan di sisi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda,
أولَى الناسِ بِيْ يوم القيامة أكثرُهم عليَّ صلاةً
“Orang yang paling dekat dariku pada hari kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” (HR. At-Tirmidzi, dan dihasankan Al-Albani)Kedua, shalawat muqayad
Itulah shalawat yang dikerjakan pada kesempatan khusus, baik dikerjakan pada waktu tertentu atau ketika melakukan amal tertentu. Ada sekitar 15 keadaan, dimana kita dianjurkan untuk membaca shalawat:
- Ketika tasyahud awal atau akhir
اللَّهُّم صلِّ على محمدٍ وعلى آل محمد كما صلَّيْتَ على
إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللَّهُّم بارِكْ على محمدٍ وعلى
آل محمد كما باركتَ على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميدٌ مجيد
“Ya Allah, bershalawatlah kepada Muhammad dan keluarganya
sebagaimana engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarganya,
sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas, Ya Allah, berkahilah
Muhammad dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi ibrahim dan
keluarganya, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Luas.” (Muttafaqun ‘alaihi)- Ketika selesai adzan
إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوامِثْلَ مَا
يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
“Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemduian
bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku
sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim)- Ketika hari jumat
Dari Aus bin Aus, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ،
فِيهِ خُلِقَ آدَمُ عَلَيْهِ السَّلَامُ …. فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ
الصَّلَاةِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ
“Sesungguhnya hari yang paling mulia adalah hari jumat. Pada hari
ini, Adam diciptakan… karena itu, perbanyaklah membaca shalawat
untukku. Karena shalawat kalian ditunjukkan kepadaku.” (HR. Nasa’I, Abu Daud, Ibn Majah, dan dishahihkan Al-Albani)- Setiap pagi dan sore
Dari Abu Darda’ radliallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من صلى على حين يصبح عشرًا و حين يمسي عشرًا ، أدركته شفاعتي يوم القيامة
“Barangsiapa yang memberikan shalawat kepadaku ketika subuh 10
kali dan ketika sore 10 kali maka dia akan mendapat syafaatku pada hari
qiyamat.” (HR. At Thabrani dan dishahihkan Al Albani dalam Shahih Al-Jami’).- Ketika di Majlis
مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ
فِيهِ، وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ، إِلَّا كَانَ عَلَيْهِمْ
تِرَةً، فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ
“Jika ada sekelompok kaum yang duduk bersama dan tidak mengingat
Allah serta tidak memberi shalawat kepada nabi mereka maka itu akan
menjadi bahan penyesalan baginya. Jika Allah berkehendak, Allah akan
menghukum mereka, dan jika Allah berkehendak, Dia akan mengampuni
mereka.” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan dishahih Syuaib Al-Arnauth).- Ketika menyebut Nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Celakalah orang yang ketika namaku disebut, dia tidak bershalawat untukku.” (HR. turmudzi, dan dinilai hasan sahih oleh Al-Albani)Dari Husain bin Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْبَخِيلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ، ثُمَّ لَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
“Orang yang bakhil adalah orang yang ketika namaku disebut, dia tidak bersjalawat untukku.” (HR. Ahmad dan sanadnya dinilai kuat oleh Syuaib Al-Arnauth).- Ketika berdoa
Umar bin Khattab mengatakan,
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ
لا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
“Sesungguhnya doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi,
dan tidak bisa naik, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi kalian
shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Turmudzi dan dihasankan Al-Albani).Dari Ahmad bin Abi Hawari, bahwa beliau mendengnar Abu Sulaiman Ad-Darani menasehatkan,
من أراد أن يسأل الله حاجته فليبدأ بالصلاة على النبي
وليسأل حاجته وليختم بالصلاة على النبي فإن الصلاة على النبي مقبولة والله
أكرم أن يرد ما بينهما
Siapa yang ingin memohon kepada Allah sesuatu, hendaknya dia
mulai dengan bershalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
kemudian baru mengajukan doanya. Dan akhiri juga dengan shalawat untuk
beliau. Karena shalawat untuk nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
statusnya maqbul, dan Allah Maha Pemurah, sehingga tidak akan menolak
doa yang dibaca di antara dua shalawat.- Ketika masuk dan keluar masjid
Dari Abu Usaid radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيُسَلِّمْ عَلَى
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، ثُمَّ لِيَقُلْ: اللَّهُمَّ
افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ ، فَإِذَا خَرَجَ فَلْيَقُلْ: اللَّهُمَّ
إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ
“Apabila kalian masuk masjid maka berilah salam untuk Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian baca: Allahummaf-tahlii abwaaba
rahmatik. Dan ketika dia keluar, hendaknya dia membaca: Allahumma inni
as-aluka min fadhlik.” (HR. Abu Daud dan dishahihkan Al-Albani).Dari Fatimah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِذَا دَخَلَ المَسْجِدَ صَلَّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَسَلَّمَ، وَقَالَ:
«رَبِّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk masjid,
beliau membaca shalawat dan salam untuk Muhammad, kemudian beliau
berdoa: Rabbigh fir-lii dzunuubi…” (HR. Turmudzi dan dishahihkan Al-Albani).- Takbir kedua ketika shalat jenazah
أول تكبيرة من الصلاة على الجنازة ثناء على الله عز وجل
والثانية صلاة على النبي صلى الله عليه وسلم والثالثة دعاء للميت والرابعة
السلام
“Takbir pertama shalat jenazah adalah memuji Allah. Takbir kedua
bershalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. takbir ketiga doa
untuk jenazah, dan takbir keempat salam.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).- Ketika berada di Makam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
رأيت عبدالله بن عمر يقف على قبر النبي صلى الله عليه وسلم ويصلي على النبي صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر رضي الله عنهما
“Saya melihat Abdullah bin Umar berdiri di dekat kuburan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian beliau bershalawat untuk Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam, mendoakan Abu Bakr, dan Umar.” (HR. Malik dalam Al-Muwattha’ dan Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro).- Ketika setelah usai membaca qunut, disyariatkan diakhiri dengan membaca shalawat.
أن أبا حليمة معاذ بن الحارث كان يصلي على النبي صلى الله عليه وسلم في القنوت
“Bahwa Abu Halimah, Muadz bin Harits, membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika qunut.” (Fadhl As-Shalah ‘ala An-Nabi, Ismail bin Ishaq).- Ketika shalat Id
Dari Alqamah, beliau mengatakan,
أن ابن مسعود وأبا موسى وحذيفة خرج عليهم الوليد بن عقبة
قبل العيد يوما فقال لهم إن هذا العيد قد دنا فكيف التكبير فيه قال عبد
الله تبدأ فتكبر تكبيرة تفتتح بها الصلاة وتحمد ربك وتصلي على النبي ثم
تدعو وتكبر وتفعل مثل ذلك….
Beberapa sahabat, diantaranya Ibnu Mas’ud, Abu Musa Al-Asy’ari, dan
Hudzaifah didatangi oleh Al-Wald bin Uqbah (penguasa setempat ketika
itu) sehari sebelum shalat hari raya. Al-Walid bertanya, “Hari id sudah
dekat, bagaimana cara takbir di dalamnya.” Abdullah bin Mas’ud
mengatakan, “Anda awali dengan takbiratul ihram sebagai pembuka shalat,
anda puji Allah dan membaca shalawat untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, kemudian berdoa. Lalu bertakbir lagi, dan anda lakukan seperti
di atas…dst”Hudzaifah dan Abu Musa mengatkan, “Ibnu Masud benar.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al-Mushannaf).
- Ketika meninggalkan majlis
Dari Utsman bin Umar, beliau mengatakan,
سمعت سفيان بن سعيد ما لا احصي إذا اراد القيام يقول صلى الله وملائكته على محمد وعلى انبياء الله وملائكته
Aku mendengar Sufyan bin Said berkali-kali sampai tidak bisa
kuhitung, setiap beliau hendak meninggalkan majlis, beliau membaca:
“Semoga shalawat Allah dan para malaikatnya tercurah untuk Muhammad dan
kepada para nabi Allah dan malaikatnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar